Berikut
10 cara sederhana yang dapat Anda terapkan untuk berkomunikasi dengan anak dan
membuatkan anak mahu mendengar perkataan Anda, dan menceritakan pengalamannya.
1. Jadi
pendengar yang baik
Bila anak ingin menceritakan sesuatu hal, hentikan kegiatan yang sedang anda
lakukan saat itu. Jika tidak, anak akan merasa tak
dipedulikan dan mengangggap anda tak punya waktu untuknya. Hindari pula memotong pembicaraannya. Biarkan anak mengungkapkan perasaan
marah, ketakutan, kegembiraannya, atau sekadar berkomentar. Di lain waktu, giliran anak mendengar
perkataan Anda dan tidak ada salahnya Anda bercerita tentang topik yang sesuai
untuk usianya. Menjadi pendengar
yang baik serta perhatian yang Anda berikan merupakan pemberian yang terbaik
bagi anak-anak.
Berikut ini contoh kata-kata yang memperlihatkan pada anak
betapa Anda serius mendengarkan apa yang dikatakan atau diceritakannya:
* Oh ye ke, kemudian?
* Mama mengerti.
* Wow!
* Wah, hebat sekali!
* Ya, Mama mengerti
perasaan kamu.
* Teruskan luahan
kamu kamu, keluarkan apa yang kamu pendam.
2.
Dua arah
Bila berbicara pada anak, beri mereka pilihan. Biarkan mereka merasa sedang berbual
dengan Anda, bukan sedang diarah.
Ciptakan komunikasi dua arah, bukan komunikasi satu arah.
3.
Tenang, jujur
Hindari mengucapkan kata-kata yang tidak sepatutnya sebagai
ungkapan rasa marah dan kecewa. Anak
akan belajar menjadi pendengar yang baik dan percaya pada apa yang Anda katakan
bila Anda berbicara dengan benar, jujur, dan tenang. Rasa
percaya dan menghormati datang dari kejujuran dan ketulusan. Bila Anda tidak bersungguh-sungguh,
jangan katakan hal yang tidak perlu Anda katakan.
4. Beri sokongan
Bila anak percayakan anda dan ceritakan pada Anda, mereka
harus merasa lega, merasakan sokongan Anda, dan bersemangat. Jangan buat mereka merasa bersalah atau
kecewa. Bila anak datang
kepada Anda dan menceritakan masalah yang dihadapinya, dengarkan dengan penuh
perhatian dan beri sokongan melalui kata-kata contohnya:
* Mama/Papa yakin kamu
dapat mengatasinya.
* Setiap masalah
pasti ada jalan keluarnya, termasuk masalah yang kamu hadapi.
* Pikirkan dengan
matang-matang. Kamu
harus betul-betul memahaminya.
* Mama ada di sini
untuk membantumu.
* Mama pun dulu
pernah mengalaminya waktu Mama seusia kamu.
5. Tempatkan diri
Usahakan untuk melepaskan sikap sebagai orang tua saat
mendengarkan curahan anak dan cubalah menempatkan diri pada posisi anak. Fikir dan rasakan betapa sulitnya bagi
anak untuk mengutarakan masalah yang dihadapinya dan fikirkan matang-matang
sebelum memberi reaksi atau pendapat.
6.
Elakkan hujanan soalan
Usahakan agar tidak menguasai pembicaraan. Bila anak merasa Anda terlalu cerewet
atau kecewa dengan ceritanya, kemungkinan di lain waktu bila dia mempunya
masalah, anak sukar menceritakannya kepada Anda.
Sebagai orangtua, tentu ada saatnya di mana harus membahas
permasalahan yang dihadapi anak.
Pastikan Anda membahas masalahnya.
7.
Tidak memanjangkan isu
Usai ia bercerita, tidak memanjangkan isu tersebut. Hal ini akan membuat anak yakin, Anda
peduli akan kesulitannya, mau membantu, sekaligus memberi kesempatan pada Anda
untuk masuk ke dalam dunianya.
8.
Luangkan waktu
Ibu bapa yang sibuk tidak selalu merupakan orang tua yang buruk. Lakukan segala sesuatu secara spontan,
seperti pergi menonton wayang ataupun berolahraga bersama. Tetap luangkan waktu, walau sedikit,
untuk buah hati tercinta.
9.
Minta maaf bila salah
Bila Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin
tidak seharusnya dikatakan/dilakukan, jangan ragu atau malu meminta maaf pada
anak. Akui bahwa Anda pun
hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan.
10.
Cintai buah hati Anda
Katakan pada anak (tanpa pernah merasa bosan), betapa Anda menyayanginya
dan tunjukkan perlakuan yang penuh kasih sayang.
Beri ia perhatian, persis seperti saat ia masih bayi yang
belum tahu apa-apa. Perlihatkan padanya,
bagi Anda tidak ada yang lebih penting selain berada bersamanya.
I REALLY LOVE MY KIDS